Jakarta (Antaranews Riau) - Menjelang Pemilu Presiden, diprediksi persaingan dua pasangan calon presiden (Capres) akan semakin ketat. SurveiterbaruIndometrik menunjukan tingkat elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019,Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dengan Prabowo - Sandiaga Uno tidak terpaut jauh.
Indometrik menyatakan selisih elektabilitas kedua pasangan saat ini hanya 3,93 persen!
Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik,Syahruddin YS dalam rilis survei kepada Antara News di Jakarta, Jumat, mengatakan pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 44,04 persen,sedangkan pasangan Jokowi -Ma'aruf 47,97 persen.Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 7,99 persen.
Baca juga: Prabowo: Terima Uangnya, tapi Coblos dengan Hati Nurani
Survei Indomatrik ini dilakukan pada 21-26 Januari 2019 dan dilaksanakan secara proporsional di 34 Provinsi, dengan responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019.
Jumlah sampelresponden sebanyak1.800.Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Syahrudin mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi yang bertengger di angka 44,04 persen ini disebabkan oleh beberapa asumsi responden yang diantaranya alasan menginginkan perubahan, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa.
Sementara figur Jokowi-Maruf yang memperoleh elektabilitas sebesar 47,97 persen karena dianggap kerjanya terlihat, memberikan bantuan berupa materi terhadap warga, merakyat dan berpengalaman.
Baca juga: Jokowi Terkejut dapat Dukungan dari Alumni Pangudi Luhur, Sekolahnya Sandiaga
Menurut Syahruddin YS, selisih elektabilitas antara keduanya di angka 3,93 persen ini karena dampak penilaian masyarakatterhadap rendahnya kinerja Jokowi yang tidak sesuai dengan janji kampanye 2014.
Sementara itu, keunggulan elektabilitas di bawah 10 persen bagi petahanamenurut Syahruddin YSsangatlah riskan. Waktuyang masih tersisa duabulan ke depan menjadi peluangdan kesempatan emas pasangan Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan.
"Hasil survei yang sangat ketat ini merupakan modal bagi Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf untuk bersaing lebih keras lagi dalam mencari simpati masyarakat dalam memenangkan pertarungan di17 April 2019 mendatang," katanya.
Baca juga: Mantan Komandan NII Minta Pemerintah Waspada Teror Jelang Pilpres
Baca juga: Prabowo Masuk Masjid Kauman via Pintu Belakang. Ada apa ya?
Berita Lainnya
Ini alasan kenapa BPN klaim elektabilitas Prabowo-Sandiaga 62 persen
09 April 2019 9:42 WIB
KPU Siak disanksi karena terbukti salah lapor data Pilpres 2019
25 October 2019 7:38 WIB
Ini pesan Jokowi dan Ma'ruf usai Pemilu
30 June 2019 16:41 WIB
MK majukan jadwal pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019 jadi Kamis
24 June 2019 15:56 WIB
MK akan gelar sidang ketiga sengketa Pilpres 2019 Rabu pagi
19 June 2019 9:44 WIB
Superhero bawa pesan damai ke MK, bawa santai sidang sengketa Pilpres
18 June 2019 12:05 WIB
Yusril: ayat Alquran tidak relevan dalam sidang sengketa Pilpres di MK
18 June 2019 11:07 WIB
MK siap gelar sidang kedua sengketa Pilpres 2019
18 June 2019 9:39 WIB