Jakarta (Antaranews Riau) - Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengeluarkan pernyataan yang menegaskan pemerintahnya tidak mencampuri pemilu di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan untuk menaggapi pidato calon presiden petahana Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/2), yang menyebut pemakai konsultan asing dalam berpolitik cenderung tidak memikirkan dampaknya bagi rakyat, salah satunya dengan teori propaganda Rusia.
Pada akun twitter resmi Kedubes Rusia di Indonesia @RusEmbJakarta, Senin, disebutkan bahwa istilah "propaganda Rusia" direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Menurut pemerintah Rusia, istilah itu sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia dalam cuitan itu.
Baca juga: Indonesia Berupaya Tingkatkan Ekspor Sawit ke Rusia
Kedubes Rusia menutup rangkaian cuitan tersebut dengan unggahan foto Presiden Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo saat Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia di Singapura, November 2018.
Dalam pidato capres nomor urut 01 di Pabrik Gula Colomadu, Solo, Jokowi menyebutkan bahwa teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyemburkan dusta atau hoaks sebanyak-banyaknya untuk membuat masyarakat ragu.
Sebelumnya, tuduhan adanya keterlibatan pihak Rusia dalam salah satu tim kampanye capres muncul saat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan pada 14 Januari 2018.
Saat itu, muncul video viral Prabowo berjalan dengan pria asing yang diduga konsultan politik Amerika Serikat Rob Allyn, wakil duta besar Rusia untuk Indonesia, hingga pengusaha Rusia Ariel Israilov.
Kedubes Rusia juga telah membantah pria tersebut wakil duta besar mereka di Indonesia.
Baca juga: Amerika Serikat minta Rusia musnahkan sistem rudal barunya
Baca juga: Putin: Rusia-Turki akan tingkatkan keamanan di Euro-Asia
Berita Lainnya
600 rumah di Rusia terendam banjir, 14.000 orang dievakuasi untuk pengamanan
18 April 2024 14:19 WIB
AS bantah tudingan Rusia terkait teror di Moskow
29 March 2024 19:08 WIB
Rusia siap berbagi pengalaman dengan Indonsia untuk kembangkan energi nuklir
27 March 2024 13:41 WIB
Serangan teroris di gedung konser dekat Moskow, Rusia tewaskan 60 orang
23 March 2024 11:01 WIB
Delegasi Rusia kunjungi Korut di tengah hubungan kedua negara yang semakin erat
19 March 2024 15:33 WIB
Vladimir Putin unggul dalam Pilpres Rusia dengan 87 persen suara
18 March 2024 12:33 WIB
Turki nyatakan siap fasilitasi pertemuan damai Ukraina dengan partisipasi Rusia
09 March 2024 11:50 WIB
Erdogan sebut Turki siap jadi tempat perundingan damai antara Rusia-Ukraina
29 February 2024 14:31 WIB