Seperti Pekanbaru, tiket mahal bikin 467 Penerbangan Bandara Minang kabau Batal

id dampak tiket mahal,penerbangan batal,bandara minangkabau

Seperti Pekanbaru, tiket mahal bikin 467 Penerbangan Bandara Minang kabau Batal

arsip foto. Bandara Minangkabau, Sumatera Barat. (Antaranews)

Padang Pariaman (Antaranews Riau) - Dampak negatif dari kenaikan tarif pesawat yang terlalu tinggi tidak hanya terjadi di Provinsi Riau. Sebanyak 467 penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, juga dibatalkan akibat sepi penumpang pada 1 hingga 21 Januari 2019.

"Sejak diberlakukannya tarif resmi batas atas membuat pergerakan pesawat turun 20 persen dan pergerakan penumpang turun 25 sampai 35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II BIM, Dwi Ananda Wicaksana, di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu.

Selain itu sejak maskapai Lion Air resmi memberlakukan kebijakan bagasi berbayar, sejak hari ini terpantau antrean pada konter "check in" menjadi lebih padat karena banyak penumpang yang belum tahu.

Baca juga: 433 Penerbangan di Bandara Pekanbaru Dibatalkan, Paling Banyak Lion Air

"Kendati sebagian besar penumpang kaget dengan kebijakan pembayaran bagasi ini, tetapi sampai saat ini situasi masih kondusif," kata dia.

Ia menyampaikan pihak bandara bersama dengan maskapai dan petugas darat akan tetap menjaga keamanan dan kenyaman agar operasional penerbangan dapat berjalan dengan baik.

Dwi mengakui dengan diberlakukan tarif batas atas dan kebijakan bagasi berbayar pengelola bandara juga ikut merasakan dampaknya, terutama dari sisi pendapatan baik aero maupun non-aero.

Baca juga: ASITA Riau Hentikan Mogok Jual Tiket Pesawat Rute Domestik

Ia mengatakan dampak ini juga ikut dirasakan oleh perusahaan moda transportasi darat di bandara yang jumlah penumpangnya juga turun. Untuk itu, Manajemen PT Angkasa Pura II melakukan konsolidasi eksternal dan internal.

Upaya internal antara lain dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh, dilanjutkan dengan penetapan strategi dan program, di antaranya kajian untuk optimalisasi slot, strategi pemasaran rute baru, dan atau upaya penambahan rute eksisting.

Kemudian upaya ekternal dengan menggelar pertemuan dan pembahasan mendalam dengan regulator, maskapai, dinas, dan pihak terkait lainnya untuk segera mendapatkan solusi agar kondisi ini tidak berlarut atau semakin parah.

Baca juga: BI Khawatir Mahalnya Tarif Pesawat Ganggu Perkembangan Ekonomi Riau

Baca juga: (Vidiomakro) - Wisman Pertama di Riau disambut "Air Mata Pengantin"