Program Pelalawan EMAS dengan Pembangunan SDM dan Inovasi Ekonomi

id program pelalawan, emas dengan, pembangunan sdm, dan inovasi ekonomi

Pelalawan, (Antarariau.com) - Terhitung sudah lebih dari 19 tahun Kabupaten Pelalawan memekarkan diri dari Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Tentu saja tujuannya adalah untuk lebih mempercepat pembangunan di kabupaten dengan julukan "Seiya Sekata" ini.

Pada awal mulainya mekar pernah Pelalawan menjadi kabupaten termiskin. Seperti yang dikatakan Bupati dua periode sejak 2011 hingga 2021 nanti, M. Harri. Menurutnya tahun 2009, Pelalawan masih menjadi kabupaten tertinggal di Riau. "Tetapi saat ini sudah menjadi kabupaten yang diperhitungkan," katanya.

Kemajuan Pelalawan itu dicapai ketika berpasangan dengan

Marwan Ibrahim melalui tagline "Pelalawan EMAS", yaitu Kabupaten Pelalawan dengan masyarakat secara Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera (EMAS). Kemudian pada periode kedua berpasangan dengan Zardewan fokus dengan tujuh program strategis yang digagasnya yakni; 1 Pelalawan Cerdas, Pelalawan Terang, Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelaurahan, Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Objek Wisata Bono, serta Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

"Alhamdulillah ketujuh program tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ketujuh program ini terlaksana dengan baik," ujarnya.

Berlimpahnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini, diharapkan bisa menjadi modal besar untuk mewujudkan pembangunan yang merata, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan tersedianya pelayanan publik yang baik. Keberhasilan yang dapat dinikmati oleh masyarakat saat ini tidak lepas dari sumbangsih yang besar dari pemimpin-pemimpin Kabuapten Pelalawan mulai dari sejak awal pemekaran sampai saat ini.

Pada tahun 2018 ini Pembangunan Pelalawan fokus memberdayakan dan merevitalisasi sumber ekonomi masyarakat. Langkah ini di tempuh dilatarbelakangi adanya kekuatan dari potensi yang dimiliki Kabupaten Pelalawan untuk membangun kemandirian ekonomi. Sumber daya berupa kekayaan alam yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pelalawan, dapat menjadi modal daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi Pelalawan dan berkonstribusi pada pengembangan ekonomi nasional bila dikelola secara optimal dengan berbasiskan inovasi.

"Pelalawan tahun 2018 ini dengan tema Inovasi Ekonomi Menuju Pelalawan Emas mengandung makna adanya harapan pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya ekonomi yang didorong melalui upaya, gerakan dan prakarsa inovatif guna mewujudkan Kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam ekonomi, aman dan sejahtera dalam kehidupan sosial kemasyarakatan," terang HM Harris.

Hal konkret yang telah diwujudkan adalah dengan meresmikan Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) yang didirikan untuk memenuhi sumber daya manusia di bidang industri kelapa sawit.

Gedung ST2P berdiri di tanah seluas 4.800 meter persegi, dengan dua program studi yaitu agroteknologi dan teknik industri. ST2P merupakan bagian dari Techno Park Pelalawan yang dibagi dalam tujuh zonasi. ST2P masuk dalam zona pendidikan, selain itu adapula zona riset, zona industri, dan zona pendukung yang terdiri dari pemukiman, konservasi, komersial, dan zona publik.

Dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang langsung meresmikannya pada 14 Maret 2018 lalu. Puan dalam sambutannya di Pelalawan berharap masyarakat lokal berbondong-bondong untuk memanfaatkan perguruan tinggi tersebut guna meningkatkan sumber daya manusia setempat.

"Jangan sampai ini jadi tempat rumah hantu, mangkrak tidak ada yang sekolah, tidak ada yang ngajar, tidak bermanfaat," kata Puan.

Menko PMK mengakui ST2P merupakan salah satu inovasi daerah terbaik yang pernah ditemuinya dengan tujuan meningkatkan sumber daya manusia dalam pengembangan ekonomi daerah.

"Ini bisa berhasil kalau kita semua melakukannya secara gotong-royong, bukan hanya menjadi tugas pemerintah kepala daerah, tapi bapak ibu, guru-guru, masyarakat manfaatkan sekolah ini," tutur Puan.

ST2P Pelalawan sudah menerima angkatan pertamanya sejak 2016. Mahasiswa angkatan pertama tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 33 orang dan tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 70 orang. Saat ini ST2P sudah memiliki 23 tenaga pengajar yang juga dari praktisi perusahaan.

Untuk menunjang perekonomian masyarakat, Pemkab Pelalawan juga terus berupaya. Seperti halnya untuk menunjang pusat perekonomian di Pangkalan Kerinci, pembangunan dan perbaikan infrastruktur terus dilakukan. Mulai dari peningkatan jalan, perbaikan akses, hingga perintisan drainase kota.

Kepala Dinas PUPR Pelalawan, Hasan Tua Tanjung menyampaikan pihaknya melakukan peningkatan jalan aspal, pembangunan jalan semenisasi akan dianggarkan untuk jalan alternatif ataupun gang yang padat permungkiman. Selain itu, akses yang selama ini masih terputus akan dihubungkan melalui anggara swakelola.

Kemudian perbaikan drainase yang selama ini menjadi biang banjir setiap hujan deras turun akan digesa. Bersama pemerintah setempat seperti camat, lurah, kepala desa, hingga RW dan RT akan dilibatkan dalam mendekati masyarakat yang tanahnya terimbas perluasan drainase.

Pihaknya juga berencana akan menyurati Perusahaan Gas Negara (PGN), meminta izin menggunakan sebagian lahan di areal pipa gas untuk penambahan drainase kota. Sehingga pembuangan akhir semua parit dan drainase disatukan mengarah ke Sungai Kerinci.