Yaounde, (Antarariau.com) - Lebih dari 80 orang, kebanyakan anak-anak, diculik dari sekolah di kota Bamenda di Kamerun barat pada Senin pagi, kata sumber pemerintah dan tentara.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan di wilayah berbahasa Inggris itu, tempat pemberontak memperjuangkan pembentukan negara terpisah.
Pemberontak memberlakukan jam malam dan menutup sekolah sebagai bagian dari perlawanan mereka terhadap pemerintahan berbahasa Prancis Presiden Paul Biya.
"Sejumlah 81 orang diculik, termasuk kepala sekolahnya. Mereka dibawa ke hutan," kata sumber tentara kepada Reuters.
Juru bicara pemerintah menyatakan melacak suatu kejadian, tapi tidak dapat menerangkan lebih jauh.
Gerakan pemberontak meningkat pada 2017 sesudah tindakan keras pemerintah terhadap unjuk rasa damai. Banyak orang lari dari Bamenda dan pusat lain untuk mencari perlindungan di wilayah berbahsa Prancis, yang lebih damai.
Berita Lainnya
Sebanyak 329 calon jamaah haji Riau lunasi Bipih tahap kedua
26 March 2024 11:58 WIB
Semarakkan momen Ramdhan sebanyak 5.300 paket berbuka dibagikan ke jamaah Masjid Raya Annur
16 March 2024 11:55 WIB
Sebanyak 4.192 calon haji Riau lunasi BIPIH 2024
29 February 2024 17:11 WIB
Sebanyak 4.109 orang calon haji Provinsi Riau lunasi Bipih
23 February 2024 13:23 WIB
KPU Papua Pegunungan ungkapkan kesulitan rekrut sebanyak 40.950 petugas KPPS
09 January 2024 15:00 WIB
H-4 Natal 2023, sebanyak 648 ribu kendaraan telah tinggalkan Jabotabek
22 December 2023 16:51 WIB
BP Tapera salurkan FLPP 2023 sebanyak 229 ribu rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah
12 December 2023 15:48 WIB
BPBD: Sebanyak 45 RT di Jakarta tergenang akibat hujan lebat
30 November 2023 11:59 WIB