Jakarta,(Antarariau.com) - Pakar Gambut Global dari Griefswald Moor Centrum Jerman, Profesor Hans Joosten menyatakan Indonesia sukses mengungguli Eropa dalam merestorasi lahan gambut sebagai area hijau yang mendukung penyerapan karbon.
"Apa yang telah dilakukan Indonesia dalam merestorasi lahan gambut melebihi apa yang pernah dilakukan Eropa sepanjang sejarah," katanya seperti dikutip dari Kedutaan Besar RI di Berlin, Jerman, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi pengalaman Indonesia dalam merestorasi lahan gambut yang disampaikan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno yang diundang sebagai salah satu panelis Dialog Gambut Eropa yang diselenggarakan Grieswald Moor Centrum dan Kementerian Lingkungan Hidup Jerman, Jumat (26/10).
Selain itu, dihadapan para peserta dialog, yang juga dihadiri anggota berbagai asosiasi petani Eropa, ia menyampaikan bahwa lahan gambut dan lahan basah dapat dijakdikan area pertanian.
"Pertanian di lahan gambut dan basah itu bisa dilakukan dengan paludikultur, yakni cara bertani yang melindungi lingkungan dan kehidupan masyarakat serta memberikan keuntungan sosial," tambahnya.
Menurut Dubes Havas, pendapat dan praktik ahli gambut global dari Jerman ini sangat penting diketahui di Indonesia karena masih terdapat kesalahpahaman di berbagai kalangan, termasuk media, akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bahwa lahan gambut tidak dapat dijadikan area pertanian.
Ia menyampaikan pengalaman Indonesia dalam merestorasi lahan gambut melalui program intensif, sistematis dan terstruktur oleh Badan Restorasi Gambut telah menghasilkan pembasahan gambut seluas lebih dar 200 ribu hektar hanya dalam waktu satu tahun.
Hal tersebut membalikkan tuduhan LSM nasional dan asing serta politisi asing, khususnya dari kelompok Hijau di Parlemen Eropa, yang kerap menggambarkan Indonesia sebagai negara perusak gambut sehingga harus diboikot.
Namun, dalam Dialog Gambut Eropa tersebut diketahui bahwa kondisi gambut di Eropa lebih buruk dari Indonesai, di mana 59 juta hektar gambut di wilayah Uni Eropa dikeringkan kemudian dijadikan lahan pertanian dan peternakan.
Para petani lahan konversi tersebut mendapatkan subsidi yang besar dan mereka menjadi kekuatan politik yang berpengaruh sehingga upaya restorasi gambut serta pembasahan gambut menjadi hal yang sangat sulit.
Selain dijadikan lahan pertanian, gambut di Eropa juga dipanen untuk dijual sebagai arang pembangkit energi. Negara penghasil gambut untuk arang pembangkit listrik di Uni Eropa adalah Finlandia, Irlandia, Jerman, Latvia, Estonia, Lithuania, Prancis (yang dikenal anti-sawit), dan Swedia dengan nilai bisnis panen gambut sebesar 2 miliar dolar AS pada 2015 yang diperkirakan akan naik menjadi 2.13 miliar dolar AS pada 2024.
Dalam panel diskusi itu juga terlihat bahwa asosiasi petani Eropa sangat menolak pembasahan gambut karena akan menenggelamkan kawasan pertanian dan peternakan mereka.
Petani Eropa adalah kekuatan politik yang sangat kuat dan mampu mendikte kebijakan pertanian Eropa, termasuk kebijakan menentang sawit, seperti terlihat dalam demonstrasi petani Prancis yang memblokade 13 lokasi penyulingan sawit di Prancis pada 11 Juni 2018.
Melihat fakta-fakta yang sebagian tampak dalam Dialog Gambut Eropa tersebut, Dubes Havas menggarisbawahi perlunya semua pemangku kepentingan lingkungan hidup di Indonesia untuk menyadari standar ganda politisi dan LSM Eropa yang menutup mata terhadap kerusakan gambut di Eropa, tetapi menyerang kondisi lingkungan hidup Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu mengajak semua pemangku kepentingan lingkungan hidup dalam penanganan lahan gambut dan juga penting untuk belajar dari pakar Eropa yang masih objektif, seperti Greisfwald Moor Centrum, yang menyatakan bahwa gambut dapat menjadi lahan pertanian melalui paludikultur.
Berita Lainnya
Pecatur Indonesia Dewi Citra ungguli Thi Mai Hung di partai kedua dwi tarung Japfa Chess 13
20 October 2023 10:57 WIB
OPPO di segmen menengah di Indonesia ungguli Samsung
16 November 2019 17:09 WIB
AFC: Gol Kubo Bawa Jepang Ungguli Indonesia
12 July 2012 20:47 WIB
AFC: Bayaw Bawa Sementara Indonesia Ungguli Macau
10 July 2012 20:00 WIB
Menlu Riyad al-Maliki: Eropa harus akui negara Palestina untuk akhiri konflik
04 March 2024 15:50 WIB
Uni Eropa tingkatkan upaya wujudkan solusi dua negara Palestina-Israel
24 October 2023 16:34 WIB
Menhan negara-negara Uni Eropa gagal sepakati bantuan militer baru ke Ukraina
24 May 2023 14:25 WIB
Bank Dunia minta negara Eropa Barat ikut bantu danai rekonstruksi Ukraina
12 April 2023 9:56 WIB