Seoul (Antarariau.com/Reuters) - Korea Utara setuju akan mengizinkan para pemeriksa internasional memantau "penghapusan permanen" fasilitas-fasilitas rudal utamanya, kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Rabu.
Moon mengatakan Korut juga akan mengambil langkah-langkah tambahan, seperti menutup kompleks nuklir utamanya, Yongbyon, jika Amerika Serikat menjalankan langkah serupa.
Korea Utara dan Korea Selatan sepakat bahwa Semenanjung Korea harus menjadi "bumi perdamaian yang bebas dari senjata nuklir dan ancaman nuklir," kata Moon.
Moon berbicara setelah menyelesaikan pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Ketika berbicara pada acara jumpa pers bersama Moon, Kim mengatakan ia akan berkunjung ke ibu kota Korea Selatan, Seoul, "dalam waktu dekat."
Berita Lainnya
Korut katakan PM Jepang Fumio Kishida mungkin akan kunjungi Pyongyang
16 February 2024 13:26 WIB
Menhan Korsel, AS dan Jepang akan bertemu di Singapura hadapi ancaman Korut
03 June 2023 10:36 WIB
Joe Biden peringatkan serangan nuklir Korut akan jadi akhir rezim Pyongyang
27 April 2023 14:05 WIB
Amerika Serikat, Jepang dan Korsel akan latihan pertahanan lawan ancaman Korut
15 April 2023 15:23 WIB
Korea Utara kecam latihan militer gabungan AS-Korsel, ancam akan balas
17 February 2023 16:17 WIB
Jepang akan perluas sanksi terhadap Korut atas uji coba rudal balistik
18 October 2022 14:14 WIB
Kim: Jika diserang Korsel, Korut akan serang balik dengan senjata nuklir
05 April 2022 13:42 WIB
Korsel yakin Korut akan segera lakukan uji coba rudal balistik antarbenua
14 March 2022 11:18 WIB