PTPN V Bukukan Pendapatan Rp1,12 Triliun

id ptpn, v bukukan, pendapatan rp112 triliun

 PTPN V Bukukan Pendapatan Rp1,12 Triliun

Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Perkebunan Nusantara V membukukan pendapatan sebesar Rp1,12 triliun sepanjang 2017 lalu, atau meningkat hampir 30 persen dibanding pendapatan pada 2016 yang tercatat sebesar Rp872,3 miliar.

"Dari pendapatan Rp1,12 triliun, perusahaan mampu meraih laba sebesar Rp493,6 miliar," kata Humas PTPN V Riski Atriansyah kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Riski, peningkatan pendapatan dan laba yang telah diaudit oleh lembaga auditor terpercaya tersebut mayoritas itopang dari sektor hulu dan hilir perkebunan sawit.

Sepanjang 2017 lalu, ia mengatakan produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen diatas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Seluruh produktvitas TBS tersebut diperkuat dengan keberadaan 12 unit pabrik kelapa sawit (PKS) serta satu PKS yang khusus mengolah inti sawit. Seluruh PKS tersebut juga telah diakui dengan mengantongi sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Selain itu, catatan positif PTPN V juga ditopang dari sistem efesiensi perusahaan yang terus diperbaiki untuk meningkatkan pendapatan dan kinerja perusahaan milik negara tersebut.

Riski menuturkan bahwa peningkatan laba perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan sawit dan karet tersebut berbanding lurus dengan peningkatan nilai aset perusahaan yang tercatat mencapai Rp8,1 triliun.

Keberadaan aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak perusahaan yang tercatat pada akhir Desember 2017 itu meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,6 triliun dan Rp6,9 triliun pada 2015 silam.

PTPN V baru-baru ini mendapat pengakuan sebagai BUMN yang mengantongi ISPO terbanyak dari Komisi ISPO dalam penyelenggaraan "2nd International Conference and Expo on ISPO 2018" di Balai Kartini Jakarta baru-baru ini.

Sebanyak 12 pabrik kelapa sawit (PKS) milik perusahaan perkebunan sawit pemerintah, PT Perkebunan Nusantara V telah mengantongi sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Direktur Utama PTPN V Mohammad Yudayat mengatakan PTPN V pertama kali mengantongi sertifikat ISPO pada 2013 silam. Selama empat tahun berturut-turut, perusahaan plat merah itu terus berusaha memenuhi seluruh unsur dan syarat yang ditetapkan hingga 12 PKS kini memperoleh sertifikat kebanggaan perusahaan perkebunan sawit tersebut.

Ia merincikan, ke 12 pabrik kelapa sawit dan kebun pendukungnya yang mengantongi ISPO melalui audit ketat oleh tim independen diantarany adalah PKS dan Kebun Tandun, Sei Rokan, Sei Pagar, Sei Garo, Sei Galuh, Terantam, Sei Intan, Tanjung Medan, Tanah Putih, Sei Buatan, Lubuk Dalam, dan Sei Tapung.