Peziarah Singapura-Malaysia Hadiri Haul Tuan Guru Abdurrahman

id peziarah singapura-malaysia, hadiri haul, tuan guru abdurrahman

Tembilahan, 15/7 (ANTARA) - Ribuan peziarah, termasuk peziarah dari Singapura dan Malaysia, Kamis, menghadiri haul ke-73 ulama kharismatik Indragiri Hilir, Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari, di Parit Hidayat, Kelurahan Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri Sempena.

"Haul (peringatan tahunan atas wafat seorang tokoh) Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari kali ini diawali dengan pembacaan manaqib (riwayat hidup dan perjuangan) dari ulama penyebar Islam di Kerajaan Indragiri, khusus Indragiri Hilir," ungkap Ketua Panitia Haul ke-73 Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari, ustadz Ali Azhar.

Ia mengatakan pihak ahli waris dan dzuriat dari Tuan Guru Abdurrahman memang mengadakan haul setiap tahun untuk memperingati jasa dan perjuangan ulama besar asal Pagar Dalam, Martapura, kalimantan Selatan itu, terutama menjelang datangnya bulan puasa Ramadhan 1431 Hijriah.

"Tak kurang dari 6.000 peziarah dari berbagai daerah di Indonesia yang hadir, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jambi, dan sebagainya," katanya.

Peziarah dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia juga tampak hadir, karena ulama yang sempat mengabdi sebagai Mufti Kerajaan Indragiri selama 27 tahun itu mengarang buku-buku agama yang menjadi bahan rujukan kaum muslim hingga ke luar negeri.

Dalam haul kali ini, Gubernur Kalimantan Selatan mengutus perwakilan khusus menghadiri acara ini, termasuk Bupati Tanjung Jabung, Provinsi Jambi, bahkan tampak hadir pula perwakilan anggota DPR RI.

Wartawan ANTARA di Indragiri Hilir melaporkan para peziarah tampak khusyuk dan hidmat mengikuti prosesi haul itu dengan melantunkan bacaan Yasin.

Namun, bagian atap Masjid Al Hidayah yang berada di lingkup kompleks pemakaman Tuan Guru Syekh Abdurrahman Siddiq AL Banjari belum rampung dikerjakan sejak dua tahun lalu, sehingga bangunan masjid sebagai ikon wisata religius di Indragiri Hilir kurang sempurna.

"Kami memang mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah Indragiri Hilir untuk penyelesaian bangunan masjid itu, sehingga dapat menjadi ikon wisata religius," katanya.

Apalagi, katanya, hal itu merupakan bagian dari sejarah penyebaran syiar Islam di Indragiri Hilir.