Siswa SLBN Siak Belum Bisa Tempati Asrama

id siswa slbn, siak belum, bisa tempati asrama

Siswa SLBN Siak Belum Bisa Tempati Asrama

Siak (Antarariau.com) - Siswa-siswi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Siak, Provinsi Riau hingga saat ini belum bisa menempati asrama yang sudah selesai dibangun karena belum dilengkapi dengan prasarana yang memadai.

Kepala SLBN Kecamatan Siak Watini di Siak, Selasa, menyebutkan asrama itu belum tersedia keperluan prasarana, seperti tempat tidur, kasur, lemari, dan meja belajar.

"Asramanya sudah ada, tetapi belum bisa dioperasionalkan karena masih kosong dan belum ada isinya sama sekali," katanya.

Dia menerangkan oleh karena asrama belum bisa ditempati, berpengaruh terhadap kehadiran siswa yang tinggalnya cukup jauh dari sekolah.

Ia menyebut siswa-siswi yang yang tinggal di Kecamatan Bungaraya, Dayun, dan Kerinci Kanan sering absen,

Kemungkinan, katanya, orang tua mereka tidak bisa setiap hari harus antar-jemput karena mereka juga harus bekerja mencari nafkah.

Dia berharap, adanya donatur atau pihak swasta yang bersedia menyumbang fasilitas asrama agar tempat itu segera bisa ditempati.

Dengan begitu, katanya, anak-anak tinggalnya jauh dari sekolah tidak lagi sering absen dan tidak ketinggalan pelajaran.

"Kita sudah beberapa kali mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau, tetapi belum bisa dipenuhinya, mungkin lantaran dananya belum ada," katanya.

Jumlah siswa SLBN Kecamatan Siak itu 48 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan setiap tahun meskipun tidak dalam jumlah yang banyak.

Dia menilai masih banyak anak-anak disabilitas di Kabupaten Siak yang belum mendapatkan pendidikan karena beberapa faktor.

"Di Kabupaten Siak ini hanya ada tiga sekolah luar biasa, dua di Perawang, Kecamatan Tualang, dan satu lagi di sini. Tentu anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di kecamatan-kecamatan terjauh masih banyak yang belum terjangkau. Memang ada beberapa di antaranya yang dimasukkan orang tuanya ke SD, tetapi ada juga yang tidak," katanya.

Dia berencana sosialisasi dan penyuluhan ke desa-desa dan kecamatan untuk memberi pemahaman kepada orang tua dan keluarga tentang pentingnya pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.