Kemenag: Gelang QR Ketahui Identitas Rinci JCH

id kemenag gelang, qr ketahui, identitas rinci jch

Kemenag: Gelang QR Ketahui Identitas Rinci JCH

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Kanwil Kemenag Riau H Ahmad Supardi mengatakan jamaah calon haji (JCH) kini diberikan gelang berwarna dilengkapi dengan sken menggunakan aplikasi Query Code (QR) yang lebih efektif untuk mengetahui indentitas calon haji dengan rinci.

"Dengan gelang QR akan diketahui data rinci JCH seperti indentitas diri dan daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi, sehingga memudahkan dalam pelayanan terhadap jamaah, khususnya jamaah nyasar dan tidak mengerti baca tulis," kata Ahmad di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, pemberian gelang QR merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan pemerintah terhadap JCH yang sifatnya lebih efektif dan efisien dengan harapan kualitas penyelenggaraan haji dapat meningkat terus menerus.

Ia mengatakan, selain gelang GR, JCH juga melakukan proses biometrik atau sidik jari dan foto yang dilakukan pada proses pemerimaan JCH Kota Pekanbaru, Rabu (18/7 di Aula Arafah 1 Asrama Haji Batam.

"Biometrik merupakan salah satu peningkatan pelayanan bekerjasama dengan Arab Saudi untuk lebih menghemat waktu jamaah saat kedatangan di Bandara Arab Saudi," katanya.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Riau, H Erizon Efendi S Ag menjelaskan, biometrik ini biasanya dilakukan di bandara di Madinah maupun Jeddah, setelah dilakukan evaluasi ternyata memakan waktu yang lama dan terjadi penumpukan jamaah di bandara, untuk itu berdasarkan kesepakatan biometrik dengan 10 jari dan wajah dilakukan pas pemberangkatan di embarkasi.

Kalau biometrik di lakukan dibandara dengan durasi 5 menit untuk setiap jamaah, maka akan menghabiskan waktu lima jam untuk proses 1 kloter.

"Jika ini bisa di lakukan di embarkasi, maka proses di bandara paling lama 2 jam saja untuk sidik jari 1 dan stempel paspor," kata Erizon.

Ia menambahkan, biometrik memang baru perdana dilakukan di Embarkasi, sehingga masih perlu upaya maksimal untuk terlaksana secara total. Untuk Kloter 1 embarkasi Batam yang telah berangkat ke Madinah, biometrik embarkasi baru bisa bekerja 95 persen dan kemungkinan akan diulang di Arab Saudi.

Ia berharap, mudah-mudahan pada kloter 2 embarkasi Batam, biometrik bisa bekerja 100 persen sehingga dapat diterapkan pada seluruh jamaah saat di embarkasi.