Warga Kecewa Siaran Langsung Debat Pilgub Riau Ada Gangguan Teknis

id warga kecewa, siaran langsung, debat pilgub, riau ada, gangguan teknis

Warga Kecewa Siaran Langsung Debat Pilgub Riau Ada Gangguan Teknis

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga Pekanbaru, Riau mengaku kecewa atas debat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur peserta Pilkada tahap II karena siaran langsung oleh TV lokal mengalami gangguan teknis, mulai dari awal hingga penghabisan.

"Saya sudah menunggu penyampaian visi dan misi para Paslon, tetapi karena siarannya eror jadi tidak bisa mengikuti, " kata Narto (45) Warga Kubang kepada antara lewat pesan wasshap kepada antara di Pekanbaru, Jumat.

Hal yang sama juga diakui Nana (25) warga Durian, bahkan ia menyangka ganguan siaran langsung hanya terjadi pada TV miliknya, sehingga mencoba mengklarifikasikan kepada temannya yang berada di pusat kota Pekanbaru.

"Rupanya gangguan dari siaran langsungnya bukan TV saya, " kata Nana.

Demikian juga dengan Horas warga Labuh Baru, ia jadi beralih menonton siaran sepak bola.

"Bagaimana mau tau figur dan visi -misi Cagub, siarannya putus-putus, mending nonton bola," ujarnya ketus.

Pantauan antara dilapangan acara debat kandidat yang sedianya dijadwalkan pukul 20.00 WIB molor menjadi 20.15 WIB.

Debat kandidat ini dibuka langsung oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Riau Nurhamin, ia mengharapkan debat tahap II dengan thema "majulah Riau" memberikan persepsi positif bagi pemilih.

"Kami sebagai penyelenggara Pemilu berharap siapapun yang jadi pemenang nantinya semua mau mengakui dan melegitimasi kemenangan itu," ujarnya singkat.

Debat yang berlangsung empat sesi tersebut dihadiri ke empat pasang Cagub Riau dengan berpakaian melayu serta teluk belanga, dan peci sedangkan Firdaus dan Rusli Effendi menggunakan tanjak.

Pada sesi I model debat kandidat dibimbing langsung oleh presenter TV One Robert Harianto dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan panitia sesuai dengan visi-misi unggulan masing-masing.

Syamsuar-Edy Natar Nasution pada sesi ini menyampaikan jawaban atas pertanyaan moderator tentang upaya pelayanan pemerintah yang prima, bahwa pihaknya akan mengembangkan layanan dalam jaringan.

"Kami akan melaksanakan e-govermand dengan sistem elektronik guna menekan korupsi dengan menjalin kerjasama dengan KPK," kata Syamsuar.

Sementara itu untuk Paslon no urut 2, Lukman Edy- Hardianto mengaku akan menghilangkan disparitas antara wilayah, dengan membuka akses serta menyelesaikan masalah infrastruktur dasar.

"Kami akan maksimalkan penggunaan dana Rp1 miliar perdesa, " ujar Edy.

Yang menarik pada segmen terakhir Paslon nomor urut 3 Firdaus - Rusli Efendi saat ditanyakan bagaimana tanggapannya jika tidak terpilih menjadi Gubernur Riau, dengan santai dijawab akan mendukung yang menang.

"Kami akan mendukung Gubernur terpilih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Firdaus.

Ia juga mengajak masyarakat Riau agar menyalurkan hak suaranya.

"Karena satu suara berarti menentukan pemimpin Riau.

Sementara itu Paslon no 4 Arsyadjuliandi - Suyatno saat diminta tanggapannya tentang upaya mengatasi persoalan tenaga kerja lokal pada segmen 3, pihaknya mengaku akan mengurangi pengangguran lewat pemberdayaan Bumdes dan merekrut tamatan S1 guna pengembangan program tersebut.

Disesi penutup Suyatno juga mengajak semua masyarakat mendukung Pilkada damai.

"Kepada siapa yang terpilih ayok kita berikan dorongan, " ujar Suyatno.

Pantauan antara siaran langsung debat kandidat Pilkada 2018 juga sempat mendapat teguran keras dari Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Riau Rusidi Rusdan, yang hadir menyaksikan langsung debat, atas tidak tertipnya para penonton.

Teriakan yeal dan dukungan saat proses Paslon menyampaikan visi-misi telah menggangu acara.

"Saya meminta agar penonton tidak meneriakkan yel-yel, dan moderator bisa memimpin, kalau tidak diindahkan maka kami akan merekomendasikan acara dihentikan, " ancamnya dari mimbar.

Pantauan antara dari awal hingga akhir acara siaran langsung debat tahap II yang disiarkan TV lokal alami gangguan teknis.

Gangguan teknis terparah terjadi pada sesi I dimana suara sama sekali hilang timbul.

Yang paling parah saat moderator utama

presenter TV One yakni Robert Harianto menyampaikan tayangan video visi dan misi para Cagub mengawali sesi I, tayangan sama sekali eror.

Satu sesi I bahkan berlalu begitu saja dengan gangguan hilang timbulnya suara hingga moderator memohon maaf secara resmi.

"Kami mohon maaf gangguan teknis pada sesi I, " kata presenter TV One yakni Robert Harianto.

Kemudian upaya perbaikan mulai tampak dengan tidak lagi terjadi eror gambar, namun tetap saja volume suara tidak stabil kadang terang dan tiba-tiba pecah ini berlangsung hingga penutupan.