UKM Pekanbaru Berbuka Bersama Anak Panti Asuhan Alhasanah Pasir Putih

id ukm pekanbaru, berbuka bersama, anak panti, asuhan alhasanah, pasir putih

UKM Pekanbaru Berbuka Bersama Anak Panti Asuhan Alhasanah Pasir Putih



Frislidia

Pekanbaru (Antara) - Sejumlah pengusaha kecil menegah (UKM) Pekanbaru, Provinsi Riau, berbuka bersama dengan 83 anak Panti Asuhan Alhasanah Pasir Putih Pandau Jaya, Jalan Panca Usaha Ujung, Kecamatan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

"Alhamdulillah kunjungan pemilik usaha PIRT Pekanbaru, bisa berbagi dengan anak panti dan kami doakan semoga kebaikan bapak ibu dinilai Allah SWT, semoga bapak dan ibu diberi kesehatan, umur panjang dan usahanya terus berkembang," kata Pengelola Panti Asuhan Alhasanah Ny. Nurhaimi di Pasir Putih, Minggu.

Sejumlah UKM yang berasal dari Pengusaha Industri Rumah Tangga (PIRT) yang tergabung dalam Forum Insan Sejati Kota Pekanbaru itu membawa aneka macam kuliner usaha mereka disamping membawa nasi kotak lengkap dengan takjilnya untuk dimakan bersama dalam acara buka bersama itu.

Menurut Ny. Nurhaimi, Panti memiliki 83 anak asuhan dengan pendidikan SD dan SMP serta SMA, sedangkan untuk sekolah SD dan SMP dilakukan di kawasan panti yakni SD Alhasanah Pari Putih dan SMP Alhasanah Pasir Putih yang keduanya sudah memiliki akreditasi B.

Ia mengatakan, asal muasal Panti Alhasanah berdiri diawali saat itu dengan niat hanya membangun sekolah darurat bermodal papan sebiran menmapung anak-anak miskin yang tidak bisa membayar uang masuk sekolah yang sangat mahal saat itu. Sedangkan untuk kebutuhan sekolah sehari-hari diperoleh dari penghasilan jual sampah sebulan Rp300 ribu itu.

"Oleh karena itu dengan kedatangan para pemilik usaha PIRT diharapkan dapat merekrut anak panti menjadi karyawan atau melatih mereka dengan keterampilan kuliner sehingga mereka kelak bisa mengembangkan usaha yang sama demi pengembangan masa depan anak panti yang lebih sejahtera lagi,"katanya.

Sekolah darurat berdiri, dan semua gratis, pakaian dan juga buku, bahkan sebagian anak malah ada yang tinggal di sini, hingga lama kelamaan jumlah merekapun terus bertambah, mencapai 15 orang saat itu namun tetap kita tanggung. Sumber pendanaan sekolah juga berasal dari sawit yang ditanam pada lahan seluas dua hektare.

Kini, katanya lagi, disamping sekolah formal, anak-anak terus dididik dibidang agama, sholat, mengaji bahkan mereka sudah hapal asmaul husna.

Syahrial Hasan, Wakil Panti Asuhan mengatakan kendala dihapai panti antara lain dalam pembayaran gaji guru yang belum bisa terpenuhi dengan baik dengan kebutuhan Rp15 juta per bulan dan operiasonal sekolah Rp17 juta per bulan itu.

"Untuk memenuhi kebutuhan sekolah tersebut, kita akan membangun kolam renang (water boom) terpisah laki-laki dan perempuan sehingga ada sumber pemasukan bagi pembayaran gaji guru dan guru menerima gaji tidak lagi tertunda,"katanya.

Helsi salah seorang pengurus Kelompok UKM Insan Sejati Pekanbaru yang beranggota 50 pengusaha itu mengatakan anggota bersinergi membantu anak panti, dan ke depan mereka diharapkan akan bisa melatih anak panti, dengan tujuan mempersiapkan anak panti yang lulus SLTA menjadi wirausahaan mandiri.

"Anggota Kelompok UKM PIRT sangat bersemangat semuanya, ikut ikhlas dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, mudah-mudahan kedepan bisa dikembangkan dengan aktivitas memberikan pelatihan keterampilan bagi anak panti misanya sablon, membuat kue dan lainnya agar mereka bisa punya keahlian dan mandiri," katanya.

Selain itu, untuk kebutuhan Kelompok UKM Insan Sejati, ke depan akan dikembangkan sebuah Baitul Mall yakni sebuah lembaga keuangan non konvesional yang membantu UKM meminjam modal tanpa bunga. Mudahan-mudahan setelah digelarnya rapat intensif anggota Kelompok sehingga pada Juni 2018 baitul mall itu bisa dibentuk.

Baitul mall ini, katanya, modalnya berasal dari swadaya anggota berupa infak berikutnya bisa dipinjam anggota kelompok dan pengembaliannya tanpa bunga.