Dumai, 28/6 (ANTARA) - Sedikitnya 400 warga nelayan yang berada di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, merencanakan aksi demonstrasi terhadap PT Wilmar Group lewat dua arah darat dan laut.
Lurah Pelintung, Hanafi, kepada ANTARA di Dumai, Senin, mengatakan, rencana aksi unjukrasa tersebut akan dilakukan sekitar pukul 10.00 waktu setempat jelang siang ini.
Massa nelayan yang sudah bersiap-siap untuk menggelar aksi demo dikabarkan sudah terkumpul sedikitnya 400 orang yang rencananya akan dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama menggelar aksinya di darat, tepatnya di depan pintu gerbang Kawasan Industri Dumai yang dikelolah oleh PT Wilmar Group, sementara sebahagian lagi merencanakan akan menggelar aksi demo di laut dengan menggunakan kapal perahu yang sudah disiapkan, jelas Hanafi.
Aksi demonstrasi di laut dilakukan massa nelayan menurut Lurah Hanafi, karena industri milik PT Wilmar berada tepat dibibir laut Dumai.
Dalam aksi demo dilaut itu, jelas Hanafi, massa juga berencana melengkapi diri dengan berbagai atribut kecaman terhadap perusahaan asing itu, karena dianggap telah melakukan pengrusakan lingkungan dan pencemaran peraian laut yang menyebabkan ikan yang berada di sekitar perairan itu mati.
"Sejak adanya Kawasan Industri Dumai (KID) yang dipenuhi oleh sejumlah perusahaan PT Wilmar beserta group di Pelintung, pencemaran limbah di perairan Dumai semakin parah, lingkungan di sekitar industri juga tampak kumuh tak terawat. Hal ini menyebabkan ikan-ikan di laut mati hingga membuat mata pencarian warga di sini yang sebahagian besar nelayan terus berkurang," tuturnya.
Pada kesempatan terpisah, Leonardo, selaku wakil koordinator penggerak aksi demo tersebut mengatakan, aksi yang dilakukan bersama ratusan nelayan di Pelintung merupakan aksi ungkapan sakit hati atas ketidak pedulian PT Wilmar terhadap lingkungan dan masyarakat yang berada di sekitarnya.
"Bayangkan, dalam kurun waktu 22 tahun perusahaan itu berdiri, tidak banyak yang dilakukannya untuk masyarakat Kota Dumai, khususnya yang berada di Kelurahan Pelintung.
Hal ini tentu sudah melampaui batas, ditambah lagi dengan insiden pencemaran di laut Dumai yang mengakibatkan ikan-ikan mati, hal ini tentu memancing emosi warga setempat yang sebagai besar nelayan, paaparnya.
Menaggapi rencana aksi tersebut, pihak PT Wimar melalui jurubicaranya, Manupak, berharap massa tidak berbuat anarkis hingga melakukan pengrusakan atau tindakan brutal lainnya.
"Jika dalam aksi itu massa melakukan berbuatan-perbuatan melanggar hukum, maka kami akan meminta agar pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap pelaku," paparnya.
Manupak juga meminta agar massa dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan kepala dingin melalui musyawarah dan mufakat terkait masalah pencemaran yang terjadi di laut Dumai.